Kemasan Kaleng: Pengertian, Jenis, Contoh, Tahap Proses, dan Material

Kemasan kaleng

Kemasan kaleng adalah wadah yang terbuat dari logam tipis, biasanya baja atau aluminium, yang digunakan untuk mengemas berbagai produk, seperti makanan, minuman, kosmetik. dan produk farmasi. Kemasan kaleng memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis kemasan lain, seperti:

  • Daya tahan: Kemasan kaleng kuat dan tahan lama, sehingga dapat melindungi produk dari kerusakan fisik.
  • Penghalang: Kemasan kaleng kedap udara, air, dan cahaya, sehingga dapat membantu menjaga kesegaran dan kualitas produk.
  • Keberlanjutan: Kemasan kaleng dapat didaur ulang dengan mudah.

Jenis Kemasan Kaleng

1. jenis kemasan kaleng yang berdasarkan bentuk, dan penggunaan:

  • Kaleng bulat: Jenis kaleng yang paling umum, digunakan untuk mengemas berbagai produk, seperti makanan, minuman, dan kosmetik.
    Kaleng bulat
  • Kaleng persegi panjang: Digunakan untuk mengemas produk yang membutuhkan lebih banyak ruang, seperti sarden dan kacang polong.
    Kaleng persegi panjang
  • Kaleng aerosol: Digunakan untuk mengemas produk yang perlu disemprotkan, seperti deodoran dan cat semprot.
    Kaleng aerosol

  • Kaleng komposit: Terbuat dari kombinasi bahan, seperti logam dan plastik, dan sering digunakan untuk mengemas produk yang membutuhkan fleksibilitas, seperti saus tomat dan sup.
    Kaleng komposit
2. Jenis kemasan kaleng berdasarkan jenis bahan yang digunanakan yaitu:
  • Kaleng plat timah (tin plate)
Plat timah atau tin plate adalah lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan ketebalan 0.15 – 0.5 mm. Kandungan timah putih pada kaleng plat timah berkisar antara 1.0-1,25% dari berat kaleng. Kandungan timah putih ini bisanya dinyatakan dengan TP yang diikuti dengan angka yang menunjukkan banyaknya timah putih, misalnya pada TP25 mengandung timah putih sebanyak 2.8 g/m², TP50 = 5.6 g/m², TP75 = 8.4 g/m² dan TP100=11.2 g/m².
  • kaleng baja bebas timah (tin-free steel )
Kaleng baja bebas timah (tin-free-steel =TFS) adalah lembaran baja yang tidak dilapisi timah putih. Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT), yaitu lembaran baja yang dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk khromium oksida di seluruh permukaannya. Jenis inimemiliki beberapa keunggulan, yaitu harganya murah karena tidak menggunakan timah putih, dan daya adhesinya terhadap bahan organik baik. Tetapi kelemahannya peluang untuk berkarat lebih tinggi, sehingga harus diberi lapisan pada kedua belah permukaannya(permukaan dalam dan luar) (Anonim, 2010).
  • kaleng almunium
Aluminium memiliki beberapa keuntungan yaitu lebih ringan, mudah dibentuk,thermal konduktifitasnya bagus, dan dapat didaur-ulangkan. Tetapi kurang baik daya kekakuannya (rigidity) serta harga persatuannya relatif lebih mahal, mudah karatan dan karenanya harus diberi lapisan tambahan. Disamping itu, jenis kaleng tersebut tidak dapat disolder atau dilas tetapi kaleng tersebut dapat digunakan untuk jenis kaleng two-piece cans.Dalam memiliki kaleng yang baik, maka bahan pelapis kaleng harus disesuaikan dengan bahan yang akan dikemas

3. Jenis kemasan kaleng berdasarkan cara pembuatannya yaitu:
  • Kaleng tiga lapis (three piece cans)
Kaleng tiga lembar (Three- piece-cans) adalah kaleng yang mempunyai satu lingkarandan dua tutup. Bahan baku kaleng tiga lembar ini adalah plat timah (TP) atau baja bebastimah (TFS) (Anonim, 2010).
  • Kaleng lapis ganda (two piece cans)
Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah, aluminium atau lakur (alloy). Pembuatan kaleng dua lembar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses draw-and-wall-iron (DWI) dan proses draw-and-redraw (DRD). Proses DWI menghasilkan kaleng dengan dinding yang tipis dan digunakan untuk memproduksi kaleng aluminium untuk minuman berkarbonasi dimana bahan pengemas mendapat tekanan setelah pengisian. Kaleng DRD mempunyai dinding yang lebih tebal dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang disterilisasi dimana diperlukan adanya ruang vakum (head- space) pada kaleng selama pendinginan.

Contoh Produk yang Dikemas dalam Kemasan Kaleng
  • Makanan: Sup, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, dan makanan ringan.
  • Minuman: Bir, soda, jus, dan minuman energi.
  • Kosmetik: Krim, lotion, dan bedak.
  • Produk farmasi: Obat-obatan dan suplemen.
Tahap Proses Pembuatan Kemasan Kaleng

Pembuatan kemasan kaleng melibatkan beberapa tahap, yaitu:
  1. Pembuatan lembaran logam: Lembaran logam tipis, biasanya baja atau aluminium, digulung dari gulungan besar.
  2. Pencetakan dan pemotongan: Lembaran logam dicetak dengan pola yang diinginkan untuk kaleng dan kemudian dipotong menjadi bentuk yang benar.
  3. Pembentukan: Lembaran logam dibentuk menjadi bentuk kaleng yang diinginkan menggunakan cetakan.
  4. Pengelasan: Bagian-bagian kaleng dilas bersama untuk membuat wadah kedap udara.
  5. Pelapisan: Bagian dalam kaleng dilapisi dengan bahan untuk melindungi produk dari korosi dan interaksi dengan logam.
  6. Pencetakan: Label dan informasi produk dicetak pada permukaan kaleng.
  7. Pengisian dan penyegelan: Produk dimasukkan ke dalam kaleng dan kaleng disegel rapat.
  8. Pasterisasi atau sterilisasi: Beberapa produk, seperti makanan kaleng, dipasteurisasi atau disterilisasi untuk membunuh bakteri dan memperpanjang umur simpan.
  9. pendinginan: Kaleng didinginkan setelah pasteurisasi atau sterilisasi.
  10. Pemeriksaan dan pengemasan: Kaleng diperiksa untuk memastikan tidak ada cacat, kemudian dikemas dan dikirim ke distributor atau pengecer.
Material Kemasan Kaleng

Material yang paling umum digunakan untuk membuat kemasan kaleng adalah:
  • Baja: Baja adalah material yang kuat dan tahan lama, sehingga ideal untuk mengemas produk yang membutuhkan perlindungan ekstra, seperti makanan kaleng dan minuman berkarbonasi.
  • Aluminium: Aluminium lebih ringan dan mudah dibentuk daripada baja, sehingga ideal untuk mengemas produk yang membutuhkan fleksibilitas, seperti kaleng komposit.
  • Timah: Timah digunakan sebagai lapisan di bagian dalam kaleng untuk melindungi produk dari korosi dan interaksi dengan logam.
Selain baja, beberapa material lain juga dapat digunakan untuk membuat kemasan kaleng, seperti aluminium dan plastik. Namun, baja masih menjadi material yang paling umum digunakan karena memiliki kombinasi kekuatan, kedap udara, dan daur ulang yang terbaik.

Kesimpulan

Kemasan kaleng adalah pilihan yang ideal untuk berbagai macam produk karena menawarkan ketahanan, kedap udara, keserbagunaan, dan daur ulang. Dengan berbagai jenis, contoh produk, tahap proses pembuatan, dan material yang tersedia, kemasan kaleng dapat menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan pengemasan produk Anda.

Komentar